ANTARA PAMER DAN PROMOSI


Antara Pamer dan Promosi
Oleh: Lilis Andarwati


Bagai hidup didalam botol kaca. Kok bisa?. Ia bisa, bagaimana tidak?. Keluar rumah diwajibkan untuk memakai masker, membawa handsanitizer, tisu basah, air mineral, peralatan makan, peralatan ibadah dan lain-lain.

Hampir dua tahun kita menjalani hidup seperti dalam kaca. Namun, tak semestinya kita benar-benar terisolasi rapat bagaikan makhluk yang diikat erat. Artinya tidak mau lagi untuk bergerak, berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya. Tetap beraktifitas, tetap bergerak, tetap bersosialisasi, tetap beribadah, tetap bersilaturrohim dalam batasan-batasan tertentu. Saya copas bahasanya praktisi medis yaitu tetap patuhi protokol kesehatan dengan 5M yakni, Mencuci tangan sesering mungkin, Memakai masker, Menjaga jarak, Mengurangi mobilisasi, dan Menjauhi kerumunan. Tetapi menurut saya di pandemi ini cukup dengan melakukan 3B yakni Berwudlu, Bermasker mulut, Berjaga jarak antar muhrim non muhrim. 

Dimanapun kita hidup, entah di alam bebas atau didalam kaca. Pastikan dengan yakin kita bisa menciptakan hidup bahagia. Bahagia tidak akan datang sendirinya kecuali kita sendiri yang menciptakannya. Menciptakan kebahagiaan dalam diri kita sendiri merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersyukur dengan cara memperlihatkan kebahagiaan kepada semua orang. Berbagi kabar bahagia kepada saudara, sahabat atau kerabat.

Namun disini perlu adanya koreksi dan intropeksi diri. Kebahagiaan seseorang kadang pula menjadi penderitaan orang lain. Atau sebaliknya penderitaan seseorang akan menjadi kebahagiaan orang lain. Kebahagiaan yang diperlihatkan kepada orang bisa jadi diangga pamer oleh orang lain. Banyak kasus fakta yang beredar di media masa, foto atau video kebahagiaan sahabat, kerabat, kolega kerja, keluarga yang bisa menjadikan isu hangat dalam sebuah obrolan grup media tertentu. Menjadi bahan gunjingan satu sama lainnya,  saling berperang story atau status di media sosial. Bahkan terkadang terjadi salah tafsir antara pamer dan promosi. Si pemilik story berniatan promosi. Tetapi si Netizen menganggap pamer. Oooo begitu kejam dunia sekarang. Apakah kita juga harus ikut arus kejamnya dunia?. Aku jawab dengan tegas: "Tidak". Siapakah yang salah dengan semua ini?. Aku jawab lagi: " Hati kita sendiri". Mengapa bisa demikian?. Aku jawab lagi: "Karena kurang pandai memenejemen hati yang kecil ini". Lalu kita harus bagaimana?. "Belajar membenahi diri dengan membuka diri untuk belajar dan belajar dari lingkungan".

Baiklah, memang: antara pamer dan promosi bedanya sangat tipis. Pamer memperlihatkan sesuatu yang kita miliki akhirnya terjadilah kepuasan menshare apa yang kita miliki. Promosi juga memperlihatkan sesuatu yang dimiliki bersama dan akirnya terjadilah kepuasan menshare apa yang dimiliki bersama. Hanya beda niat tak terlihat mata tapi berbahaya. Contoh kecil promosi Toko, usaha atau bisnis di media massa bisa pula menjadikan pamer bagi orang lain. Hal ini karena hati kita yang kurang tertata rapi. Hehehehehe. Jadi perlu ditata ya kalau mau bersosmed?. Caranya gampang kok...ringan pula..hehhehe. Sebelum pegang Hp berwudlu dulu iya, biar telapak tangan kita steril jauh dari Virus Corona. Lalu baca Ta'awudl (A'udzubilla himinasy syaithoonirrojiim) kemudian bismillah. Niatkan belajar dari story orang lain untuk menjemput Hidayah Tuhan YME dan kalau ingin belanja, niatkan belanja produk Indonesia. Sudah cukup baru pegang Hp, nulis status/story atau baca-baca story di kontak kita atau di media sosial manapun. Cukup baca, telaah apa yang sudah dilihat dan dibaca. Ingat jangan dibawa perasaan yach. Nanti hati kamu tidak muat. Cukup anggukkan kepala dan gelengkan kepala aja. Kalau terlanjur terbawa ke hati berarti ada masalah dengan hati kamu. hehehe. Jangan-jangan udah dihinggapi penyakit hati seperti iri hati, dengki, hasud, ghibah dan kawan-kawannya. Perlu kita ketahui aja ya!!!. Penyakit hati tersebut lebih parah daripada virus Corona yang ada lo...ngeri...jabang bayi...na'udzubillah. Jadi benar-benar harus kita hindari. Hehhhe

Baiklah cukup sekian terima kasih. Semoga coretan ini bisa bermanfaat bagi yang membaca. Ihdinashshirootol mustaqiim. Wallohu a'lam bi ashshowaab.

Kedunglurah, 25 Juni 2021


 


Komentar

  1. Mantap bundaaaaa🤭❤❤ringkas namun memdalammm, sedalam sayang ku padamu eaaakkkkk🤣❤❤

    BalasHapus
  2. Hak e hak e hak e....bunda terpesona oleh sayangmu yg begtu mendalam Naakkkk...😍😍😍

    BalasHapus

Posting Komentar

2000

Postingan Populer