Wahai Pelajar Pribumi..isi MEDSOSMU dengan Konten Positif
Wahai Pelajar Pribumi..
isi MEDSOSMU dengan Konten Positif
Oleh: Lilis Andarwati
Berangkat dari seuntai Khobar Nabi yang memiliki arti sebagai berikut "Didiklah anak-anakmu, sebab mereka akan mengalami zaman yang berbeda dengan zamanmu". Makna dan nilainya dapat kita serap untuk mendidik putera puteri atau peserta didik kita disesuaikan dengan kebutuhan di zaman modern ini, misalnya mengoperasikan gadget, membuka akun media sosial, membuat story WhatsApp, Twitter, Tik Tok, Snack Video dan lain-lain diintegrasikan dalam pembelajaran.
Siswi kelas 10 IPS 1 MAN 1 Trenggalek Jawa Timur
Menjelaskan Konsep Anti-Kekerasan
Karena melihat kepada pendidikan di masa pandemi seperti saat ini, perlu juga adanya penyesuaian pendidikan sebagaimana keadaan yang ada. Inovasi pendidikan berbasis teknologi atau platform yang mendukung pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan tak dapat dihindari. Setiap peserta didik memegang Android untuk sebuah pembelajaran-pun tak dapat dijauhi. Apalagi ada gejala pelajaran yang makin berkurang di tengah pandemi, karena kurang dekatnya interaksi antara guru dan peserta didik sebagai efek pembelajaran di rumah melalui aplikasi. Meskipun sebagian Madrasah/Sekolahan sudah melaksanakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Namun tetap juga belum bisa maksimal, dalam berinteraksi, banyak hal perilaku yang harus diwaspadai demi memutus rantai penyebaran COVID 19 yang masih menjadi cobaan hidup bersama. Di sisi lain, gerakan penyesuaian pendidikan tidak dapat berjalan tanpa ada bantuan dari pemerintah, entah berupa sistem, pengarahan, maupun dukungan finansial. Seperti barusan kita baca berita di Instagram BNPTRI bahwa Bapak Kom Jen Dr. Boy Rafli Amar, M.H. Kepala BNPT RI mengajak kepada Generasi Muda SMA se-Indonesia untuk mengisi sosial media dengan konten positif dan waspadai narasi radikal intoleran.
Siswi Kelas 12 Agama 1 MAN 1 Trenggalek
Peraih segudang Prestasi Non Akademik
Duta Moderasi Beragama Madrasah 2021
Akhir-akhir ini kita juga sering mendengar keluhan pelajar yang belajar dari rumah, mulai dari tugas yang diberikan begitu berat, tugas hanya menyalin buku sebanyak-banyaknya, jam pelajaran yang sama seperti biasanya, tidak memiliki kuota karena kurang mampu membelinya, bahkan tidak memiliki perangkat untuk pembelajaran daring. Terkadang karena kesalnya belajar, penatnya fikiran, mereka membuat konten negatif yang mengolok-olok kerja Guru atau Orang Tua. Inilah yang menjadi tugas Guru dan Orang Tua dalam memberi solusi hidup bagi mereka pelajar masa kini.
Dari fenomena diatas masih banyak lagi yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dari sistem pembelajaran di tengah pandemi, yang menyesuaikan keadaan dan kebutuhan para pelajar. Sedikit demi sedikit perbaikan dalam sistem pembelajaran dapat melihat dari kebutuhan hidup peserta didik saat ini, bagaimana kita sebagai guru dan orang tua menyesuaikan materi kepada para pelajar, yang akhirnya pelajaran tersebut dapat dikuasai para peserta didik dan bermanfaat bagi orang banyak. Berpijak pada kata indah berikut:
“Jangan paksakan anak-anakmu mengikuti jejakmu, mereka diciptakan untuk kehidupan di zaman mereka, bukan zamanmu” – Socrates
Foto pasca shooting aksi Moderasi Beragama melalui Bakat Minat Siswa
Oleh karena itu, mari kita ajarkan mereka untuk mengisi konten-konten positif dalam sosial medianya, kita bantu, kita dampingi membuat quote kedamaian, mencintai literasi menulis di Blogspot atau medsos tentang kedamaian, kebangsaan, persaudaraan, memberikan contoh menulis story yang mengandung inspirasi/manfaat bagi pembacanya. Kenalkan mereka tentang moderasi beragama cara hidup rukun, damai dan toleran baik di lingkungan Madrasah/Sekolahan, keluarga maupun masyarakat/pesantren.
Alhamdulillah ikut senang mendengar berita ini, betapa tidak anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan zamannya hmmm... benar sekali Ibu. Seperti yang telah disampaikan oleh Baginda Nabi didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup sesuai dengan zamannya. Dan kita sebagai orang tua tentunya mengikuti perkembangan zaman di era yang serba digitalisasi ini. Artinya ikuti juga perkembangan digital yg makin hari makin tak terbendung untuk untuk perkembangannya. Tugas kita sebagai orang tua tidak menuntut anak kita maupun peserta didik mengikuti jejak zaman kira, namun kita berikan pembelajaran yang sifatnya kalian semua mampu membendung atau memfilter ketika kalian semua dihadapkan dengan bagaimana beranekaragam karakter diri orang lain yang disitu kita harus mampu saling menghormati, saling memahami, saling memaafkan, saling menghargai hingga akhirnya nilai-nilai berbudi luhur tetap melekat pada anak-anak kita tanpa harus menjatuhkan lawan ini perlu iita tanamkan pada diri anak kita sejak lahir bahkan sejak dalam rahim Ibunda. Agar pertumbuhan dan perkembangan anak akan seiring antara pengetahuan dan katakter mental yang tangguh. Sehingga nilai-nilai kemanusiaan akan terus melekat dan berkembang hingga menjadikan lensa kemanusiaan tetap bening walau diluar cahaya lilin terlihat redup. Okay Salam Moderasi Beragama Aamiin
BalasHapusSalam juga Bu...salam moderasi penuh aksi saling mengisi untuk berinovasi...☺☺☺
Hapus