Berbeda itu Indah
Berbeda itu Indah
Oleh: Lilis Andarwati
Semua yang kita miliki adalah seakan-akan hak kita. Seakan-akan kewajiban kita untuk menjaganya. Hal ini tak luput dengan Hak Asasi Manusia, bahwa sesungguhnya semua makhluk hidup didunia ini mempunyai Hak dan Kewajibannya sendiri-sendiri.
Hak hidup merupakan hak yang sama terhadap semua manusia di muka bumi ini. Hak bernafas pula, hak bagi semua makhluk hidup di seluruh alam ini. Begitu juga sandang, pangan dan papan, yang mana itu semua sudah menjadi hak bagi manusia.
Sungguh ironis dan tragis, jika manusia tidak mendapatkan hak-haknya. Lalu, apakah hak dan kewajiban manusia itu sama?.
Ayat Kauniyah Tuhan terbentang luas sepanjang masa, kehidupan nyata sudah menjawabnya, ada beberapa hak yang sama yang diberikan Tuhan kepada manusia. Diantaranya, hak hidup, hak bernyawa, hak bernafas, hak bekerja, hak sandang, hak pangan, hak papan dan lain-lain.
Ada juga beberapa hak yang tidak sama dari segi kadarnya, dari segi kebutuhannya. Hak masing-masing manusia adalah berbeda takarannya. Contoh hak hidup si fulana, dia berhak hidup mewah, berfoyah-foyah, punya rumah mewah, punya mobil mewah, segalanya mewah-lah. Namun, si fulani, dia berhak hidup sederhana, serba pas-pasan, punya sepeda ontel, segalanya serba sederhana.
Selanjutnya, manusia yang mempunyai hak hidup mewah dan hak hidup sederhana saling berinteraksi bersama di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka satu sama lain saling membutuhkan. Walau terkadang mereka tidak menyadari kesitimewaan dari masing-masing orang. Kadangkala saling membenci, iri hati, dengki, hasad, ghibah antara satu sama lain. Tidak mau saling memahami antara kepemilikan hak dan kewajiban yang berbeda. Inilah namanya perbedaan tanpa disadari olehnya.
Lain halnya dengan manusia yang menyadari akan hadirnya perbedaan Hak dan Kewajiban. Bagaimana mereka hidup?. Istimewa, ia istimewa sekali, dimana mereka hidup saling rukun, saling menghargai satu sama lain. Saling tolong menolong diantaranya. Saling berperasangka baik, dari tindakan yang dilakukannya. Bertegur sapa saat berjumpa. Bermusyawarah saat ada masalah. Bercakap-cakap saat ada keinginan yang kurang lengkap. Memanggil satu sama lain saat dirasa keputusan tak adil. Menemani satu sama lain saat dirasa ada yang menyendiri. Mengajak makan saat satu sama lain kekurangan makan. Mengajak rekreasi saat dirasa perlu mencari inspirasi. Mengajak jalan saat perlu melihat pandangan yang menawan. Begitu lah kiranya yang dilakukan oleh manusia sadar diri akan halnya perbedaan.
Tak pernah ada sedikitpun rasa benci terbesit dalam benaknya. Bahkan rasa kasih dan sayanglah yang tertancap dalam dihatinya. Bisa jadi, karakter mulia menghiasi dirinya disetiap langkah dia berjalan. Sesering mungkin, kalimat dari beberapa perkataannya, bisa menjadikan obat hati bagi pendengarnya. Nah, itulah salah satu ciri manusia yang memahami akan adanya perbedaan. Yakni, berbeda itu indah, dan seragam belum tentu indah. Selamat menikmati perbedaan dari segala hal yang berbeda dari dalam diri kita. Wallohu a'lam bi ashshowaab.
Komentar
Posting Komentar
2000