MENGENAL TASHRIF (ILMU SHOROF)

MENGENAL TASHRIF (ILMU SHOROF)
Oleh: Lilis Andarwati, M.Pd.

      Tashrif sering disebut dengan shorof, yaitu diantara dari pembelajaran Bahasa Arab, ada bagian khusus mempelajari fi’il (kata kerja), yang dikenal dengan istilah Qowa’idu Al Binyah atau At Tashrif/As Shorf. Pembelajaran Shorof ini sangatlah penting bagi Pelajar Bahasa Arab, sebab sangat berpengaruh untuk memahami suatu teks atau percakapan.
           Contohnya kita mengucapkan: “Dloroba” dengan maksud menyuruh orang lain untuk memukul, maka orang lain yang mendengar pasti tidak akan merasa bahwa dia disuruh oleh kita. Tapi kalau kita mengatakan “Idlrib”, maka pastilah orang yang mendengar akan mengerti bahwa kita menyuruhnya untuk memukul yakni artinya “Pukullah”.
Karena begitu pentingnya shorof, sebagian Ulama’ mengatakan
الصَرْفُ أُمُّ الْعُلُوْمِ وَالنَّحْوُ أَبُوْهَا
Ilmu Shorof adalah Induknya ilmu, sedangkan Ilmu Nahwu adalah Bapaknya Ilmu”.
         Karena Ilmu Shorof termasuk Ilmu Tata Bahasa Arab yang paling penting untuk mengetahui Sighat (bentuk kalimat), Tasghir-nya (mengecilkan kata dengan cara singkat), Nisbat-nya (menghubungkan keluarga/keturunan), Jamak-nya (Banyaknya), i’lal-nya (Perubahan huruf illatnya), idghom-nya (perpaduan hurufnya), ibdal-nya(perpindahannya) dan sebagainya. Sehingga hubungan antara Ilmu Shorof dan Ilmu Nahwu tidak dapat dipisahkan bagaikan seorang Ibu dan Bapak yaitu saling membutuhkan dan melengkapi. Karena Ilmu Shorof membahas suatu kata sebelum masuk dalam suatu kalimat, sedangkan Ilmu Nahwu adalah membahas suatu kata jika masuk dalam susunan kalimat.
          Atau dengan pemahaman lain bahwa Ilmu Shorof itu dapat melahirkan bentuk setiap kalimat, sedangkan kalimat itu menunjukkan bermacam-macam ilmu, kalau tidak ada kalimat tentu tidak ada tulisan, tanpa tulisan sukar mendapatkan ilmu. Adapun Ilmu Nahwu disebut juga Bapak Ilmu, sebab Ilmu Nahwu untuk memperbaiki setiap kalimat dalam susunannya, i’rob-nya, bentuk dan sebagainya. 

    Jadi, Tashrif menurut bahasa ialah; At Taghyiir (perubahan) atau At Tabdiil (perpindahan), dan menurut istilah Ulama’ Shorof ialah; Perubahan/perpindahan kata dari bentuk satu atau asal satu (mashdar/fi’il madli) ke bentuk lain yang berbeda-beda karena menghendaki makna yang dituju. Atau dengan permisalan lainnya yaitu mengubah bentuk rumah sederhana menjadi rumah bagus, mengubah bentuk celana panjang menjadi celana pendek dan sebagainya, itu adalah tashrif menurut bahasa.
        Adapun Tashrif menurut istilah, yaitu mengubah dari bentuk asal (pokok pertama) kepada bentuk yang lain. 
    Menurut Ulama’ Basroh, arti “asal” itu ialah “Mashdar”.  Contoh ضَرْبًا: Pukulan.  نَصْرًا: Pertolongan
         Sedangkan menurut Ulama’ Kuffah, arti “asal” itu ialah “Fi’il Madli”. Jadi, yang dimaksud dengan tashrif secara istilah menurut Ulama’ Kuffah ialah mengubah dari Fi’il Madli kepada Fi’il Mudlori’, Mashdar, Isim, Fa’il, Isim Maf’ul, Fi’il Nahi, Isim Makan, Isim Zaman, dan Isim Alat. Misal: Bentuk asal, ضَرَبَ makna asal “Telah memukul”, atau dari  ضَرْبًا menjadi يَضْرِبُ  “sedang/akan memukul”  ضَارِبٌ    “Yang memukul”.   لَاتَضْرِبْ   “Jangan kau pukul”اِضْرِبْ  “Pukullah”. Atau 
ضَرَبَ يَضْرِبُ ضَرْبًا وَمَضْرَبًا فَهُوَ ضَارِبٌ وَذَاكَ مَضْرُوْبٌ اِضْرِبْ لَاتَضْرِبْ مَضْرَبٌ2 مِضْرَبٌ  

      Menurut KH. Ahmad Warson Munawwir, Shorof terbukti mampu menjadi ilmu alat penguasa bahasa arab, baik bagi orang-orang ‘ajam (Non Arab), maupun bagi orang-orang Arab yang belum baik dalam bahasa arab (A’jam).
    Sekian pembahasan Tashrif. Semoga menambah wawasan kita tentang Bahasa Arab. Mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih telah berkunjung ke Blog saya.

Referensi 

Kitab Matlub

Kitab Tashrif

M.Abdul Manaf Hamid, Pengantar Ilmu Shorof, Istilah-Lughowi, PP. Fathul Mubtadiin, Prambon, Nganjuk, Jawa Timur, 1994

Ruslan, Urgensi Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof dalam Menggali Makna serta Solusi Memahami Teks Arab, Jurnal:  STAI-AM Cepu, 29 September Tahun 2018

Komentar

Postingan Populer