DEFINISI TASHRIF


DEFINISI TASHRIF
Oleh: Lilis Andarwati, M.Pd.

Tashrif menurut bahasa adalah: perubahan atau perpindahan. Dan menurut istilah ulama’ shorof ialah: perubahan atau perpindahan kata (kalimah) dari bentuk satu atau asal satu (mashdar/fi’il madli) ke bentuk lain yang berbeda-beda karena menghendaki makna yang dituju.

Contoh: ضَرَبَ :Asal satu, mengandung makna asal: “Telah memukul”. Kemudian mengalami kalimah/kata yang berbeda-beda يَضْرِبُ mengandung makna yang dituju: “sedang/akan memukul” اِضْرِبْ mengandung makna yang dituju: “pukullah  لاَتَضْرِبْ mengandung makna yang dituju: “jangan kau pukul  ضَارِبٌ mengandung makna yang dituju: “yang memukul”. Dan seterusnya.

Jadi perubahan atau perpindahan dari lafadz ضَرَبَ/ضَرْباً menjadi يَضْرِبُ ضَارِبٌ لاَتَضْرِبْ اِضْرِبْ dan seterusnya itu dinamakan TASHRIF. Lafadz yang setelah ditashrif, selain tulisannya berubah, maknanyapun ikut berubah.

Adapun bentuk satu atau asal satu menurut Ulama’ Basroh adalah Mashdar. Secara bahasa Mashdar adalah “asal atau sumber”. Secara istilah yaitu    
1-    هو ما دل على معنى مجرّد من الزمن
“isim yang menunjukkan arti yang tidak dikenal masa/waktu”
2-    هو ما كان ثالثا من تصريف فعله
“kata yang merupakan bentuk ketiga dari tashrif fi’ilnya”
3-    المصدر ما دل على الحدث لاغير
“mashdar adalah kata yang menunjukkan arti kejadian, tidak kepada selainnya”
Contoh: ضَرْباً= pukulan نَصْرًا= pertolongan
Adapun bentuk satu atau asal satu menurut Ulama’ Kuffah adalah Fi’il Madli= Bentuk lampau
Contoh: ضَرَبَ = Telah memukul  نَصَرَ= Telah menolong.
Didalam kitab tashrif Fi’il Madli letaknya pada urutan pertama dan mashdar pada urutan ketiga.
Urutan tashrif istilahi terbagi menjadi 10 urutan yaitu:
1.      Fi’il Madli= Fi’il yang menunjukkan makna yang terjadi pada zaman yang lewat
ضَرَبَ
2.      Fi’il Mudlori’= Fi’il yang menunjukkan makna yang sedang terjadi atau akan terjadi pada masa mendatang
يَضْرِبُ
3.      Isim Mashdar= isim yang menunjukkan dasar-dasarnya/permulaan
ضَرْبًا
4.      Isim Fa’il=isim, subyek atau orang yang melakukan pekerjaan tersebut (pelaku)
و    مَضْرَبًا
5.      Isim Maf’ul= isim atau orang-orang yang dikenai pekerjaan/sasaran (objek)
فهو     ضَارِبٌ
6.      Fi’il Amar= Fi’il yang menunjukkan terjadinya peristiwa yang ditunjukkan sebagai permohonan atau perintah
وذاك    مَضْرُوْبٌ
7.      Fi’il Nahi= fi’il yang menunjukkan larangan
اِضْرِبْ
8.      Isim Zaman= isim yang menunjukkan waktu atau masa
لاَتَضْرِبْ
9.      Isim Makan= Isim yang menunjukkan tempat
مَضْرِبٌ 2
10.  Isim Alat= isim yang menunjukkan benda
مِضْرَبٌ

Demikian sedikit penjelasan dari pengertian Tashrif. Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah bagi Penulis dan Pembaca. Mohon maaf dan terima kasih. Wallohu a’lam bi Asshowaab.

Referensi:
KH. M. Abdul Manaf, Pengantar Ilmu Shorof, PP.Fathul Mubtadiin, Prambon Nganjuk, 1994
Nyai. Hj. ‘Abidah Ma’shum, Al Majmu’aat, Daarul Hifdzi As Salaafiyah, Kwaron, 2004


                                                              

Komentar

Postingan Populer