Qori' Qiro'at Sab'ah termasyhur di Indonesia

 

Qori' Qiro'at Sab'ah termasyhur di Indonesia

Oleh: Lilis Andarwati

Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa imam qiro'at ada 7. Atau sering disebut istilahnya dengab Al Qurro' As Sab'ah. Namun ada lagi 3 Ulama' yang dianggap shohih dan mutawattir sanadnya, jadi ada 10 imam yang sering disebut Al Qurro' Al 'Asyaroh. Tetapi, 3 imam itu dikenal dengan Syadz (artinya ragu).

Dari 10 Imam yg ada di dunia. Satu Imam Qori' yg masyhur di Indonesia yaitu Imam 'Ashim (urutan ke 5) bacaan Beliau diriwayatkan oleh Imam Hafs dan diajarkan kepada murid-muridnya sehingga riwayat ini sampai kepada Imam Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Jazari (Pengarang kitab tajwid "Jazariyah" yang sudah banyak dipelajari di kalangan santri).

Nama lengkapnya adalah 'Ashim al-Kufi. Beliau adalah Ashim bin Abun Najud dan dinamakan pula Ibn Bahdalah, Abu Bakar. Beliau termasuk seorang tabi'in, wafat pada 128 H di Kuffah. Dua orang perawinya adalah Syu'bah dan Hafs. Syu'bah adalah abu Bakar Syu'bah bin Abbas bin Salim al-Kuffi, wafat pada 193 H. Sedang Hafs adalah Hafs bin Sulaiman bin Mughirah al-Bazzar al-Kuffi. Nama panggilannya adalah Abu Amir. Beliau adalah orang yang terpercaya. Menurut Ibn Mu'in, beliau lebih pandai qira'atnya dari pada Abu Bakar, wafat pada 180 H.

Dalam ilmu qira’at, para imam qira’at, seperti Imam 'Ashim, berposisi sebagai peramu manhaj atau pemilik qira’at yang dihasilkan dari penyeleksian dan dilestarikan sebagai qira’at bacaannya. Sementara perawi dari imam qira’at berposisi sebagai pelanjut manhaj bacaan sang Imam dan memperkenalkannya kepada khalayak masyarakat. Sedangkan perawi berikutnya dari perawi pertama berposisi sebagai yang mengembangkan dan melestarikan bacaan sang Imam. Perawi dari perawi pertama ini disebut “thariq” atau jalur perawi.

Dalam ilmu qira’at, setiap imam memiliki dua perawi dan setiap perawi memiliki dua thariq atau jalur bacaan. Dalam qira’at Imam 'Ashim, Beliau memiliki dua perawi yaitu: Syu’bah dan Hafs

1. Syu’bah bin Ayyasy

Nama lengkapnya adalah Syu’bah bin Ayyasy bin Salim al-Hannath al-Nahsyali al-Kufi, nama panggilannya (kuniyah) Abu Bakar. Beliau lahir pada tahun 95 H.   Beliau merupakan imam besar yang Alim, bergelar “hujjah” dan termasuk pembesar Ahlussunnah. Gelar hujjah Ahlussunnah layak disematkan kepadanya, kerena keteguhannya dalam upaya mempertahankan ideologi Ahlussunnah. Beliau berkata: “Barangsiapa yang menganggap Al-Qur’an sebagai makhluk, maka bagi kami ia adalah kafir zindiq, ia adalah musuh Allah, kita tidak boleh berinteraksi dengannya dan berbicara dengannya.”

Perjalanan intelektual Imam Syu’bah ini diawali dengan menghafal Al-Qur’an, belajar dan menyimakkannya (tasmi’) kepada guru di kampung halamannya, kemudian dilanjutkan pengembaraan intelektualnya dengan belajar kepada satu guru ke guru yang lain, layaknya seorang penuntut ilmu yang haus akan cahaya ilmu. Namun dalam bidang Al-Qur’an dan qira’atnya, ia belajar kepada: (1) Ashim bin Abi al-Najud, (2) Atha’ bin al-Saib, (3) Salim al-Munqiri.

Kepada Imam Ashim beliau bermulazamah lama sehingga ia dapat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari satu kali. Dari Imam Ashim inilah, beliau kemudian menjadi perawi sekaligus murid yang banyak mengisahkan dan meriwayatkan kisah kehidupan sang guru. Dalam pengabdian ilmunya, Allah menganugerahkannya umur yang panjang kepadanya,sehingga memberikan peluang kepadanya menabung pundi-pundi amal baik dan pengabdian yang tulus, namundi akhir sisa hidupnya ia memutuskan tidak mengajar Al-Qur’an selama tujuh tahun.

Atas ketulusan dan keikhlasannya mengabdi kepada kalam-Nya, beliau menempati posisi yang amat terpuji, sehingga Imam al-Jazari memberikan apresiasi yang sangat tinggi.    Imam al-Jazari berkata: “Syu’bah adakah seorang imam besar, yang alim dan mengamalkan ilmunya, dan termasuk pembesar ulama sunnah”

2. Hafs bin Sulaiman

Nama lengkapnya adalah Hafs bin Sulaiman bin al-Mughirah bin Abi Daud al-Asadi, al-Kufi al-Bazzar. Kata al-Bazzar dinisbatkan kepada penjual baju, kuniyahnya Abu Umar.    Ada banyak gelar yang dimiliki oleh imam ini, salah satunya adalah “al-Hujjah”, tsabat (mantab), pemilik riwayat yang terkenal, bahkan tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa riwayat Imam Hafs ini adalah satu-satunya riwayat yang paling banyak dibaca di dunia Islam. Beliau lahir pada tahun 90 H.  Perjalanan Intelektualnya   Setelah ayahnya meninggal, kemudian ibunya menikah lagi dengan Imam Ashim. Secara otomastis ia menjadi anak tirinya. Atas bimbingan dan didikan Imam Ashim, pemilik riwayat yang paling terkenal ini di didik secara intens, baik secara talqin (dibacakan kemudian ditiru) mapun secara tasmi’ (memperdengarkan bacaannya).    Setelah menginjak dewasa, Imam Hafs menggantikan posisi ayah tirinya sebagai guru dalam bidang Al-Qur’an, bahkan manjadi seorang imam besar dalam bidang itu.   Kemasyhuran Riwayat Imam Hafs   Tidak berlebihan jika saat ini bacaan riwayat yang paling banyak dibaca di muka bumi ini adalah riwayat Imam Hafs. Mengapa demikian?. Jika dilihat dari jejak rekam pengembaraan Imam Hafs ini, maka akan ditemukan bahwa beliau pernah mengembara dan tinggal di dua negara yang pada saat itu sebagai ibu kota. Hal ini dibuktikan oleh ungkapan Imam Abi Amr al-Dani: “Ia belajar kepada Imam Ashim dan diajarkan kepada masyarakat bacaan tersebut. Kemudian ia tinggal di Baghdad di sana ia mengajarkan (bacaannya) dan kemudian tinggal di Makkah di sana ia juga mengajarkan (bacaanya).   Dari sini bisa dibayangkan berapa jumlah murid-murid Imam Hafs di dua negara tersebut, kemudian mereka menyebarkan riwayat ke negaranya masing-masing. Maka tidak aneh, jika bacaan riwayat Imam Hafs menjadi tersohor di dunia. Ini dari sisi penyebaran lewat periwayatan.   Dari sisi yang lain, hampir seluruh Al-Qur’an dicetak menggunakan riwayat Imam Hafs. Pada tahun 1106 H, Al-Qur’an yang dicetak di Jerman menggunakan riwayat Imam Hafs.


Riwayat sanad antara Imam Hafs & Imam Syu'bah

Transmisi sanad bacaan yang diriwayatkan oleh Imam Hafs bermuara kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Sedangkan transmisi sanad yang diriwayatkan Imam Syu’bah bermuara kepada Abdullah bin Mas’ud.  Jadi bacaan Imam Hafs lah yg termasyhur di dunia..terutama di Indonesia sekarang ini.

Jadi Qiro'at Sab'ah yg termasyhur di Indonesia adalah Imam 'Ashim riwayat Imam Hafs.


Rujukan

1.  Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, MA, QIRA’AT SAB’AH, Khazanah Bacaan Al-qur’an Teori dan Praktik, Medan: Perdana Publishing, 2019

2. https://islam.nu.or.id/








Komentar

Postingan Populer