Senangnya Bertemu dengan Guruku KH. D. Zawawi Imron
Senangnya Bertemu dengan Guruku KH. D. Zawawi Imron
KH.D.Zawawi Imron & Lilis Andarwati |
Saya adalah Guru Bahasa Arab di sebuah pendidikan formal Jawa Timur, tepatnya di MAN 1 Trenggalek. Hobby saya diantaranya membaca puisi dan membuatnya. Tak jarang saya sering diminta bantuan teman, anak didik untuk memberi pembinaan intens deklamasi puisi, puitisasi Al Qur'an, sari tilawah dalam orasi syarhil Qur'an untuk berbagai musabaqoh/lomba, da'i, tausiyah dan da'i tafsir. Tak jarang juga, saya nonton video Guru saya ini di Youtube, besar keinginan saya untuk bertemu langsung dengan Beliau. Namun sebagai santri yang ingin berbakti kepada Gurunya, saya lakukan mengirim washilah doa kepada Beliau sebelum menggunakan karya puisi Beliau. Kemarin ketika Putri saya mengikuti lomba puisi untuk Porseni MI, juga membacakan karya Beliau. Alhamdulillah Juara 3.
Lomba Syarhil Qur'an MTQ XXX 2023 tingkat Propinsi |
Sekarang keinginan-keinginan bertemu langsung dengan Beliau sudah dipenuhi oleh Alloh dalam momen yang sangat luar biasa besar hikmahnya menurut saya. Dipertemukan oleh Alloh dalam acara opening MTQ XXX tingkat Propinsi di Kota Pasuruan, hari Ahad, 01 Oktober 2023. Beliau membacakan puisi spesial untuk Pasuruan sebagai tuan rumah di acara MTQ XXX. Sangat mempesona dan isinya memikat qolbu saya dan peserta Kafilah dari berbagai kota & kabupaten se-Jawa Timur. Saya terharu biru dengan Beliau, ingin rasanya kaki ini lari menemui Beliau, tetapi apa daya diri ini bukan siapa-siapa bukan undangan VIP. Waktu itu yang bisa berjabat tangan dengan Beliau adalah para tamu undangan VIP dan dalam hati saya berdoa untuk Beliau, entah doa apa waktu itu yang saya ucap. Yang jelas ingin bertemu dan selfi berdua (maklum kemarok selfi ya..hee) lalu saya ingin diakui sebagai santri Beliau di dunia dan akhirat.
Saya dan rombongan kembali ke penginapan tengah malam. Udahlah rasa ingin bertemu dengan Beliau, saya urungkan dan sontak terucap kalimat kepada anak didikku: "Sakjane bunda tadi ingin sungkem sama Kyai lo Mbak, ingin nyambung sanad keilmuwan tentang budaya dan sastra terutama sari tilawah dalam puitisasinya. Tapi mau gimana lagi ya?. Alloh belum menakdirkan Bunda untuk sungkem sama Beliau". Sudah saya benar-benar ikhlas malam itu.
Rabu, 04 Oktober 2023 pagi-pagi saya berangkat ke medan musabaqoh Syarhil Qur'an di Gedung Gradhika Bhakti Praja kota Pasuruan. Ditengah-tengah semangat menggebuh-gebuh peserta Syarhil Qur'an, tiba-tiba hadir seorang yang saya dambaan selama ini. Seorang Kyai, Budayawan, Sastrawan termashur di Indonesia bahkan di dunia. Dalam hati saya bergumam: "Apa saya tidak salah lihat, apa ini hanya perasaan hati saya aja". Tiba-tiba Sang Kyai duduk sendirian tepat didepan kursi saya, Beliau duduk di kursi paling depan sambil memegang tongkat cokelat khas Beliau. Sembari menatap peserta syarhil Qur'an yang sedang perform diatas panggung. Masih juga saya tak percaya bahwa Beliau sang Kyai (maaf ya, sempat saya tanyakan ke Mbah Google...hehehee...saya ketik begini: KH.D.Zawawi Imron) saya klik image, lalu muncullah foto-foto Beliau, saya zoom, saya samakan wajahnya foto dengan Beliau. Tak sadar air mata ini menetes dengan sendirinya. Ternyata benar, Beliau adalah KH.D.Zawawi Imron. Langsung saja saya mendekati Beliau, dengan langkab kaki pelan-pelan tak bernada, lalu saya ulurkan tangan ini untuk salam sungkem ta'dhim kepada Beliau dan meminta izin untuk duduk disamping kanan Beliau. Alhamdulillah Beliau mengizinkannya. akhirnya kami saling bertanya percakapan kami berdua kurang lebih 15 menitan. Syukur Alhamdulillah Alloh mempertemukan saya dengan Kyai saya Guru saya. Moment selfi saya dengan Beliau saya abadikan disini. Heheheeee....
Muh. Zuhal, S.Ag.,M.Pd.I, KH.D.Zawawi Imron, Lilis Andarwati |
Mungkin ada yang tanya,
Siapa si KH.D.Zawawi Imron?.
Berikut saya tulis kembali Biografi, pekerjaan dan pengalaman Beliau. Sumber web Wikipedia.org
KH.D. Zawawi Imron (lahir di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep). Tanggal 01 Januari 1945. Beliau mulai terkenal dalam percaturan sastra Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun 1982. Bakat kepenyairannya ditemukan oleh Subagio Sastrowardojo.
Sejak tamat Sekolah Rakyat, Beliau melanjutkan pendidikannya di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Semenep. Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilallang mengilhami Sutradara Garin Nugroho untuk membuat film layar perak Bulan Tertusuk Ilallang. Kumpulan sajaknya Nenek Moyangku Airmata terpilih sebagai buku puisi terbaik dengan mendapat hadiah Yayasan Buku Utama padajn 1985.
Pada 1990 kumpulan sajak Celurit Emas dan Nenek Moyangku Airmata terpilih menjadi buku puisi di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Juara pertama sayembara menulis puisi AN-teve dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-50 pada 1995. Beberapa sajaknya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Belanda dan Bulgaria.
KH.D.Zawawi Imron merupakan Anggota Dewan Pengasuh Pesantren Ilmu Giri (Yogyakarta). KH.D. Zawawi Imron banyak berceramah Agama sekaligus membacakan sajaknya, di Yogyakarta, ITS. Surakarta, UNHAS Makasar, IKIP Malang dan Balai Sidang Senayan Jakarta. Juara pertama menulis puisi di AN-teve. Pembicara Seminar Majelis Bahasa Brunei Indonesia Malaysia (MABBIM) dan Majelis Asia Tenggara (MASTERA) Brunei Darussalam (Maret 2002). Selain itu Beliau juga dikenal sebagai Budayawan Madura.
Pada Juli 2012 Zawawi meluncurkan buku puisinya yang berjudul "Mata Badik Mata Puisi" di Makassar, kumpulan puisinya ini berisi tentang Bugis dan Makasar
Hingga kini, KH.D. Zawawi Imron masih setia tinggal di Batang-batang, Madura, tanah kelahiran sekaligus sumber inspirasi bagi puisi-puisinya.
Karya-karya KH.D.Zawawi Imron
- Semerbak Mayang (1977)
- Madura Akulah Lautmu (1978)
- Celurit emas (1980)
- Bulan Tertusuk Ilalang (1982; yang mengilhami film Garin Nugroho berjudul sama)
- Raden Sagoro (1984)
- Nenek Moyangku Airmata (1985; mendapat hadiah Yayasan Pada tahun 2012 dia menerima penghargaan "The S.E.A Write Award" di Bangkok Thailand, The S.E.A. Write Award adalah penghargaan yang diberikan keluarga kerajaan Thailand untuk para penulis di kawasan ASEAN. Utama Departemen P & K, 1985)
- Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)
- Lautmu Tak Habis Gelombang (1996)
- Madura Akulah Darahmu (1999)
- Lautmu Tak Habis Gelombang (2000)
- Sate Rohani dari Madura: Kisah-kisah Religius Orang Jelata (2001)
- Soto Sufi dari Madura: Perspektif Spiritualitas Masyarakat Desa (2002)
- Jalan Hati Jalan Samudra (2010)
- Mata Badik Mata Puisi (2012)
Penghargaan KH.D.Zawawi Imron:
- Pada 2012 dia menerima penghargaan "The S.E.A Write Award" di Bangkok Thailand, The S.E.A. Write Award adalah penghargaan yang diberikan keluarga kerajaan Thailand untuk para penulis di kawasan ASEAN.
- Pada 2018 menerima penghargaan sebagai tokoh yang berjasa di bidang kebudayaan dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia, Kemendikbud. Penghargaan ini diserahkan oleh Presiden Joko Widodo. Tokoh lain yang menerima penghargaan adalah Ismiyoto (tenaga ahli konservasi Candi Borobudur 1973-1983), Hubertus Sadirin, dan sastrawan Putu Wijaya.
Komentar
Posting Komentar
2000