Inilah Langkah Keluar dari Zona "Cari Gaji" dan Masuk ke Zona "Bangun Aset"

Inilah Langkah Keluar dari Zona “Cari Gaji” dan Masuk ke Zona “Bangun Aset”

Oleh: Lilis Andarwati

DokPri. andarwatililiis_sun

Banyak dari kita dibesarkan dengan pola pikir:

“Yang penting kerja, dapat gaji tiap bulan.”

Tidak salah. Aman, stabil, beres, nyaman dan banyak orang memang butuh itu.

Masalahnya muncul ketika kamu merasa hidupmu jalan di tempat:

Kerja keras, tiap hari bekerja terus menerus tetapi tetap sama. Setiap bulan mulai dari nol lagi. Di titik itu, biasanya orang mulai sadar:

Ada zona lain selain ‘cari gaji’. Yaitu "zona membangun aset", zona di mana kamu menciptakan sesuatu yang terus menghasilkan meski kamu sedang tidak bekerja.

Dan untuk masuk ke zona itu, langkah-langkahnya sebenarnya sederhana, bahkan untuk orang yang awam sekalipun:

1. Sadari dulu perbedaan ‘kerja dibayar’ vs ‘aset menghasilkan’

 • “Cari gaji” artinya kamu dibayar kalau hadir dan bekerja. Begitu berhenti, pendapatan berhenti.

 • “Bangun aset” artinya kamu menciptakan sesuatu yang tetap menghasilkan meskipun kamu tidak selalu terlibat.

Aset tidak harus rumit.

Bisa berupa:

 • kontrakan kecil

 • lapak jualan yang tetap jalan

 • resep masakan yang dijual terus

 • kebun yang dipanen berkala

 • jahitan yang bisa dikerjakan sistemnya

 • ternak kecil-kecilan

 • produk yang bisa dibuat ulang

 • bercocok tanam di sawah/perkebunan

Aset = sesuatu yang terus bekerja untukmu.

2. Ubah pola pikir: dari “berapa gajiku?” ke “apa yang bisa aku ciptakan?”

Pola pikir upah membuatmu fokus pada hari ini.

Pola pikir nilai membuatmu fokus pada masa depan.

Contohnya:

 • Penjahit yang hanya menerima order = cari gaji.

 • Penjahit yang membuat pola baju siap pakai dan dijual ulang = bangun aset.

 • Tukang bakso yang keliling = cari gaji.

 • Tukang bakso yang bikin bumbu instan untuk dijual = bangun aset.

 • Guru les yang dibayar per jam = cari gaji.

 • Guru les yang bikin modul atau kelas bersama = bangun aset.

Perbedaannya bukan profesinya, tetapi cara berfikirnya.

3. Kembangkan skill yang bisa “dipakai berkali-kali”

Skill itu juga aset. Skill yang bisa terus dipakai contohnya:

 • memasak dengan standar yang konsisten

 • merawat tanaman

 • meracik bumbu

 • menjahit dan membuat pola

 • memperbaiki elektronik/mesin

 • membuat kerajinan

 • mengelola toko kecil

 • pemahaman dasar tentang uang

 • mengelola waktu dan pekerjaan.

Skill ini bisa menjadi dasar apa pun yang kamu bangun nanti. Yang penting: bisa dipakai ulang dan dijual ulang.

4. Sisihkan waktu dan tenaga untuk satu proyek jangka panjang

Semua orang sebenarnya bisa bangun aset, tetapi kebanyakan tidak punya energi karena rutinitas habis-habisan.

Proyek jangka panjang bisa sesederhana:

 • menambah 1 kandang ternak per beberapa bulan

 • menambah 1 produk baru di usaha kecilmu

 • menambah 1 pelanggan langganan setiap minggu

 • menulis resep untuk dijadikan paket jualan

 • merintis usaha kecil-kecilan dari rumah

 • menabung bahan untuk buka warung sederhana

 • membuat tabungan emas kecil-kecilan sebagai aset masa depan.

Yang penting bukan besar kecilnya, tetapi konsistensi.

5. Gunakan manajemen energi, bukan hanya manajemen waktu

Banyak orang gagal memulai aset karena energinya habis untuk rutinitas.

Cara sederhana manajemen energi:

 • tidur cukup

 • kurangi drama dan gosip

 • batasi "screen time"

 • punya jam khusus bekerja dan istirahat

 • jaga kesehatan

 • hindari multitasking berlebihan

 • istirahat sebelum benar-benar capek.

Energi = bahan bakar untuk membangun aset.

6. Ubah pola konsumsi jadi pola investasi

Orang zona “cari gaji” menghabiskan uangnya untuk memuaskan keinginan cepat.

Orang zona “bangun aset” mengarahkan uangnya ke hal yang membuat mereka berkembang, misalnya:

 • alat kerja (kompor, mesin jahit, perkakas, blender)

 • ilmu (pelatihan, workshop sederhana, buku)

 • tabungan emas

 • peralatan untuk usaha kecil

 • kebutuhan produksi, bukan konsumsi

Tidak harus besar. Yang penting uangmu mulai membeli hal yang menghasilkan, bukan menguap.

7. Mulai dari aset kecil dulu — sangat kecil pun tidak masalah

Aset tidak harus kontrakan atau bisnis besar.

Contoh aset kecil:

- 1 lembar uang tabungan emas

- 1 kotak tabungan harian

- 1 rak kecil jualan di rumah

- 1 tanaman yang bisa dipanen berkala

- 1 ternak yang bisa berkembang biak

- 1 produk buatan tangan

- 1 menu masakan khusus yang bisa dijual berulang

- 1 pelanggan langganan

Aset kecil yang tumbuh pelan-pelan = awal kebebasan finansial.

Masuk ke zona bangun aset bukan berarti langsung resign atau tiba-tiba jadi kaya.

Ini perjalanan pelan-pelan:

 • dari hanya bekerja, menjadi menciptakan

 • dari hanya menghabiskan uang, menjadi menumbuhkan 

 • dari hanya bertahan, menjadi berkembang

Semua orang bisa.

Semua profesi bisa.

Yang dibutuhkan hanya pola pikir baru dan langkah kecil yang baru. 

Selamat memulai... 

261125

Komentar

Postingan Populer